Minggu, 24 Januari 2016

Mitos Tentang Gerhana Pada Masyarakat Jawa


ilustrasi gerhana matahari total

gerhana matahari total

fase gerhana bulan
Yogyakarta-
Bagi sebagian masyarakat awam gerhana matahari mempunyai mitos sendiri yang sangat menakutkan.
Padahal di luar sana orang banyak yang menantikan fenomena alam indah nan langka ini.

Datangnya gerhana matahari total 11 Juni 1983 lebih banyak menimbulkan kegemparan dan ketakutan bagi masyarakat di Pulau Jawa. Penyebabnya, sebagian penduduk Jawa ketika itu masih mempercayai mitos seputar gerhana.
Salah satu mitos yang berlaku di masyarakat pulau jawa adalah keyakinan bahwa gerhana bulan atau matahari adah suatu peristiwa dimana bulan atau matahari dimakan Batara Kala.
Orang-orang harus menggagalkan upaya Kala dengan cara menabuh alat bebunyian seperti kentongan, kaleng kosong, perkakas dapur, dan lesung.
Tanaman juga harus diselamatkan. Pohon-pohon buah seperti pohon mangga dan kelapa harus dipukul batangnya agar terhindar dari serangan Batara Kala.
Tanaman sawah, seperti padi, jagung, ketela, dan palawija lainnya ditolong dengan cara disirami air.
Ternak juga harus dibangunkan agar selamat dengan cara dicambuki menggunakan dahan pohon.
Saat gerhana matahari total, beberapa hewan memang tertipu akan gelapnya suasana dan tidur karena mengira sudah malam.
Bahkan banyak media juga memberitakan ketakutan perempuan hamil terhadap gerhana. Ada keyakinan Batara Kala juga mengincar perempuan hamil sehingga harus bersembunyi .
Mereka dianjurkan sembunyi di kolong tempat tidur agar tidak keguguran.
Mereka yang meyakini mitos ini percaya bila perempuan hamil melanggar anjuran sembunyi itu, maka akibatnya bisa berbahaya.

Tapi sekarang masyarakat harus semakin sadar jika fenomena ini adalah salah satu peristiwa alam yang justru banyak orang menantikannya.
Tidak perlu lagi bagi kita mengkaitkan dengan hal hal berbau takhayul yang ujung-ujungnya malah membuat resah bagi masyarakat itu sendiri.

//siDOTcom

Tidak ada komentar:

Posting Komentar