Selasa, 06 Januari 2015

Pola hidup sehat rosulullah.SAW


Dalam
berbagai
aktifitas dan
pola
kehidupannya, Rasulullah SAW memang sudah dirancang
oleh Allah SWT sebagai contoh teladan yang baik (al
uswah hasanah) bagi semua manusia. Teladan ini
mencakup berbagai aspek kehidupan termasuk pola
makan. Sepintas masalah makan ini tampak sederhana,
tapi dengan pola makan yang dicontohkan Rasulullah
saw, beliau terbukti memiliki tubuh yang sehat, kuat dan
bugar. Bahkan, berbagai riwayat shahih menjelaskan
bahwa Rasulullah saw sanggup membanting Rukanah
beberapa kali dalam sebuah pertarungan gulat, padahal
Rukanah adalah juara gulat Mekkah yang saat itu tak
terkalahkan.
Ketika Kaisar Romawi mengirimkan bantuan dokter ke
Medinah ternyata selama setahun dokter tersebut
kesulitan menemukan orang yang sakit. Dokter tersebut
bertanya kepada Rasulullah saw tentang rahasia kaum
muslimin yang sangat jarang mengalami sakit.
Rasulullah saw bersabda:”Kami adalah kaum yang tidak
makan kecuali sudah betul betul lapar dan apabila
makan, kami berhenti sebelum kekenyangan”
Aktifitas Rasulullah saw yang padat dengan dakwah dan
perjuangan menegakkan agama yang masih muda ini,
sehingga tiap menit dalam kehidupan Rasulullah saw
selalu diisi dengan kegiatan produktif. Rasulullah saw
hampir tidak pernah bermalas malasan, bebicara tanpa
tujuan ataupun tidur yang melebihi batas. Siang dan
malam waktu beliau dipadati oleh urusan dakwah dan
perjuangan. Aktifitas yang sarat beban ini harus
didukung oleh kondisi fisik yang prima. Dan
Alhamdulillah, Rasulullah saw selalu dalam keadaan
sehat dan hanya mengalami dua kali sakit selama
hidupnya. Pertama, ketika beliau diracun oleh seorang
wanita Yahudi yang menghidangkan makanan kepada
Rasulullah saw di Madinah. Kedua, menjelang wafatnya.
Para ahli kesehatan menilai gaya hidup Rasulullah saw
dalam mengkonsumsi makanan, memberikan pengaruh
besar terhadap kondisi kesehatan beliau. Kecerdasan
Rasulullah saw dalam memilih menu makanan dan
mengatur pola konsumsi telah menentukan tingkat
kesehatan beliau.
Akhir akhir ini dunia medis baru menyadari bahwa
ternyata pola makan merupakan faktor penentu dari
penyakit-penyakit yang diderita manusia. Kebanyakan
penyakit disebabkan oleh kacaunya pola makan, dan
begitu pula faktor penyembuhan penyakit seringkali
ditentukan dari pola makan seseorang. Itulah sebabnya
sekarang pola makan menjadi bagian dari obat dan
penyembuhan. Selama ini dikenal dua bentuk
pengobatan, yaitu:
1. Pengobatan sebelum terjangkit penyakit, yang sering
disebut sebagai pencegahan.
2. Pengobatan setelah terjangkit penyakit (ath thib
al’ilaji)
Dengan mencontoh pola makan Rasulullah saw, kita
sebenarnya sedang menjalani terapi pencegahan
penyakit dengan makanan (attadawi bil ghidza). Hal ini
jauh lebih baik dan murah daripada kita harus
berhubungan dengan obat-obat kimia senyawa sintetik
yang hakekatnya adalah racun. Berbeda dengan
pengobatan alamiah Rasulullah saw melalui makanan
dengan senyawa kimia organik.
Kita mengenal ungkapan “mencegah lebih baik dari
mengobati”. Mengenal serta meneladani pola makan
Rasulullah saw merupakan langkah aplikatif dan tidakan
preventif dari penyakit yang bisa menyerang tubuh kita.
Jika kita cermat melihat pola hidup Rasulullah saw,
maka akan kita dapati point penting sbb:
Asupan
awal ke dalam tubuh Rasulullah saw adalah udara segar
dipagi hari. Beliau bangun sebelum subuh dan
melaksanakan (shalat) qiyamullail. Para pakar kesehatan
menyatakan bahwa udara sepertiga malam terakhir
sangat kaya dengan oksigen dan belum terkotori oleh
zat-zat lain, sehingga sangat bermanfaat untuk
optimalisasi metabolisme tubuh. Hal ini jelas sangat
besar pengaruhnya terhadap vitalitas dalam aktifitasnya
sehari penuh. Orang yang memulai kehidupan dipagi hari
dengan bangun subuh, biasanya menjalani hari dengan
penuh semangat dan optimisme. Berbeda dengan orang
yang tidak bangun subuh, biasanya lebih mudah
terserang rasa malas beraktifitas.
Dipagi hari, Rasulullah saw menggunakan siwak untuk
menjaga kesehatan mulut dan giginya. Mulut dan gigi
merupakan organ tubuh yang sangat berperan dalam
konsumsi makanan. Apabila mulut dan gigi sakit, maka
biasanya proses konsumsi makanan menjadi terganggu.
Kita tahu siwak mengandung fluor yang sangat
bermanfaat dalam menjaga kesehatan gigi dan gusi.
Fluor yang terkandung dalam siwak merupakan fluor
alami yang berguna, berbeda dengan fluor sintetik yang
dapat membahayakan kesehatan. Saat ini, fluor alami
yang terdapat dalam siwak sudah mampu di ekstraksi
dalam bentuk pasta gigi agar mudah digunakan.
Dipagi hari pula Rasulullah saw membuka menu
sarapannya dengan segelas air dingin yang dicampur
dengan sesendok madu asli. Khasitnya luar biasa. Dalam
Al-Qur’an, madu merupakan syifaa (obat) yang
diungkapkan dengan isim nakiroh, menunjukkan arti
umum dan menyeluruh. Hal ini berarti pada dasarnya
madu bisa menjadi obat atas berbagai penyakit. Ditinjau
dari ilmu kesehatan, madu berfungsi untuk
membersihkan lambung, mengaktifkan usus-usus, dan
menyembuhkan sembelit, wasir dan peradangan. Madu
juga mengandung mikronutrisi yang sangat dibutuhkan
oleh tubuh. Dalam istilah masyarakat Arab, madu dikenal
dengan al hafidz al amin karena bisa menyembuhkan
luka bakar.
Masuk waktu dhuha (pagi menjelang siang), Rasulullah
saw senantiasa mengkonsumsi 7 butir kurma
ajwa’ (matang). Rasulullah saw pernah bersabda,
“Barangsiapa yang makan tujuh butir kurma, maka akan
terlindungi dari racun”. Hal ini berbukti ketika seorang
wanita Yahudi menaruh racun dalam makanan Rasulullah
saw pada sebuah percobaan pembunuhan diperang
Khaibar, racun yang tertelah oleh beliau kemudian bisa
dinetralisir oleh zat-zat yang terkandung dalam kurma.
Sementara itu Bisyir ibnu al Barra, salah seorang
sahabat yang ikut memakan makanan yang beracun
tersebut, akhirnya meninggal. Tetapi Rasulullah saw
selamat dari racun tersebut. Rahasianya adalah 7 butir
kurma yang biasa dikonsumsi Rasulullah saw.
Menjelang sore hari, menu Rasulullah saw biasanya
adalah cuka dan minyak zaitun. Tentu saja tidak hanya
cuka dan minyak zaitun, tetapi dikonsumsi dengan
makanan pokok seperti roti. Manfaatnya banyak sekali,
diantaranya mencegah lemah tulang, kepikunan dihari
tua, melancarkan sembelit, menghancurkan kolesterol
dan melancarkan pencernaan. Roti yang dicampur cuka
dan minyak zaitun juga berfungsi untuk mencegah
kanker dan menjadi suhu tubuh dimusim dingin. Ada
cerita menarik terkait dengan buah Tin dan minyak
Zaitun. Allah swt bersumpah dalam surat At Tin. Dalam
Al-Qur’an surat At Tin kata at tin hanya disebutkan
sekali saja, sedangkan az zaytun diulang sampai 7 kali.
Seorang ahli melakukan penelitian terkait hal itu.
Kesimpulannya luar biasa: jika zat-zat yang terkandung
dalam at tin dan az zaytun berkumpul dalam tubuh
manusia dengan perbandingan 1:7, maka akan
menghasilkan ahsani taqwin (tubuh terbaik dan optimum
kekuatannya) sebagaimana tercantum dalam surat At
Tin.
Dimalam hari, menu makan malam Rasulullah saw adalah
sayur mayur. Beberapa riwayat mengatakan, Rasululah
saw selalu mengkonsumi sana al makki dan sanut.
(Dalam kamus Al Munjid sana dan sanut berarti jenis
tumbuh-tumbuhan, bisa bermakna sayuran atau lalapan.
Tetapi sanut bisa berarti pula madu dan keju). Menurut
Prof Dr Musthofa, di Mesir keduanya mirip dengan
sabbtah dan ba’dunis. Mungkin istilahnya cukup asing
bagi orang luar Arab, tapi Prof Musthofa menjelaskan,
intinya adalah sayur-sayuran. Secara umum, sayuran
memiliki kandungan zat dan fungsi yang sama, yaitu
menguatkan daya tahan tubuh dan melindunginya dari
serangan penyakit. (dr Gia PMA).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar